Jumat, 03 September 2010

Los Lambuang - Nikmati Nasi Kapau Bukittinggi

Teriknya matahari Bukittinggi tengahhari itu membikin pengunjungnya semakin bersemangat menjelajahi kota itu. Bukittinggi, kota wisata itu, memiliki tempat wisata yang jaraknya tak terlalu jauh. Sebut saja, Jam Gadang, PasarAtas, Pasar Bawah, Museum Perjuangan, Lobang Jepang, Panorama, dan sebagainya.
Berwisata tak cukup hanya dengan wisatasejarah dan wisata budaya saja. Tentu tak lupa wisata kuliner. Nah, biasanya wisatawan mencari tempat jajanan kuliner yang benar-benar khas. Selain rumah makan Padang, yang terkenal adalah LosLambuang.

Los Lambuang tak jauh dari Jam Gadang. Cukup membelokkan arah ke kanan sedikit,sampailah di Los Lambuang. Belasan hingga puluhanwarung nasi kapau ada di sana.Menunya sama di setiap warung. Tetapi, semua mendapat pengunjung yang samabanyaknya.

Nasi kapau merupakan nasi ramas khas nagari Kapau, Sumatera Barat, yang terdiri dari nasi, sambal, dan lauk pauk khas Kapau, gulai sayur nangka (cubadak), gulai tunjang (urat kakikerbau atau sapi), gulai cangcang (tulang dan daging kerbau), gulaibabek (paruik kabau), dan lain sebagainya.

Kapau adalah nama tempat. Nama sebuah nagari, Nagari Kapau, Kecamatan TilatangKamang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Letaknya sekitar lima kilometer dari Bukittinggi. Dari Bukittinggi ke Payakumbuh lewat Jalan Soekarno-Hatta. Sampaisimpang empat Tanjung Alam, beloklah ke kiri. Anda sudah memasuki kawasanKapau. Udaranya jernih dan segar. Hamparan sawah di mana-mana mengepung GunungMerapi dan Gunung Singgalang.

Dari Nagari Kapau, sajian Kapau dibawa ke Bukittinggi oleh ibu-ibu pedagang nasi. Mereka berjualan masuk keluar kampung dan pasar tradisional yang buka hanya setiap pekan, sepertiPasar Lasi, Pasar Baso, Pasar Biaro, atau Pasar Padang Luar.

Siang itu, ramai sekali suara-suara pengunjung yang memesan makanan. Belumlagi penjualnya yang menanyakan mau makan apa. Yang menjadi khas dari LosLambuang adalah gulai tambunsu,dendeng batotok, gulai itik lado hijau, gulai kapau (lobak, kacang panjang,dll), dan rendang. Los Lambuang memangramai ketika siang hari. Makanan yang paling favorit bagi pengunjung memanglahgulai tambunsu dan gulai kapau. Gulai tambunsu adalah gulai dengan usus 12 jariberisi adonan tepung beras dan telur bebek.

Sajian kuliner Kapau lebih dari sekadar masakan Padang. Olahan masakannya lebih rumit. Peminatnya pun bakalkebingungan memilih. Ketika menentukan pilihan pun, aroma sajian sudah menggodadengan rasanya yang benar khas Minang.

Biasanya,makan nasi kapau di Los Lambuang ini, nasi sambal dan sayurannya diambilkanlangsung oleh penjualnya. Para penikmat nasi kapau duduk makan mengelilingisajian sambal-sambal tersebut. Harga Rp 15.000 per porsi cukup terjangkau untukkenikmatan yang khas.

Bermacamorang yang makan di sana. Orangtua, remaja, keluarga, wisatawanasing, wisatawan lokal, ada di sana.Irma dan Dhila, misalnya. Dua remaja ini tampak nikmat melahap gulai tambunsudi salah satu warung nasi kapau di los lambuang. Irma dan Dhila yang berasal dari Padang Panjang, sudahmerencanakan akan makan siang di sini.  Dua remaja 20 tahun ini sengaja berlibursehari di Bukittinggi untuk berbelanja barang-barang khas Minangkabau yangmemang banyak, variatif, dan murah.

HariMinggu itu ramai sekali pengunjung. Keluarga Bapak Rahmat, misalnya, jauh-jauhdari Pekanbaru merindukan untuk makan bersama keluarga di Los Lambuang. Bapak50 tahun itu mengaku tujuan utamanya memang untuk berwisata dan berbelanja,tetapi makannya tetap di Los Lambuang. "Di rumah makan enak juga, tetapi suasanadi Los Lambuang ini yang bikin rindu," ujarnya.(*)

Sumber : inioke.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar